Judul: Euro 2024: Kembalinya Dominasi Para Target Man Bertubuh Besar?

Ilustrasi-sepak-bola

Gianluca Scamacca memimpin lini depan Italia, Ante Budimir menjadi andalan Kroasia, Wout Weghorst menyelamatkan Belanda dari Polandia, dan Martin Adam selalu siap membantu Hongaria saat serangan terasa mandek.

Mereka semua memiliki peran yang sama: sebagai target man. Peran ini, di era modern ini, terasa semakin langka dan klasik. Seiring berjalannya waktu, peran target man sepak bola tampaknya semakin dilupakan.

Namun, dengan Euro 2024 di depan mata, apakah ini akan menjadi kesempatan bagi para target man bertubuh besar untuk bersinar kembali?

Gianluca Scamacca, misalnya, bukan hanya menjadi pilihan utama di Atalanta, juara Liga Europa musim lalu, tetapi juga menjadi salah satu striker paling menjanjikan dengan torehan 19 gol dan 7 assist di berbagai kompetisi. Bersama dengan nama-nama seperti Olivier Giroud, yang tetap konsisten di puncak performa sejak membawa Montpellier menjadi juara Ligue 1, dan Mario Mandzukic, yang berperan penting dalam sukses Kroasia di Piala Dunia 2018.

Namun, di era taktik modern yang mengutamakan fleksibilitas, pemain seperti Romelu Lukaku dan Erling Haaland mungkin tidak lagi mengikuti stereotip target man murni. Mereka lebih cenderung bergerak dan beradaptasi di lapangan.

Sejak dominasi Josep Guardiola dengan filosofi sepak bola posisionalnya, banyak tim yang berusaha meniru gaya permainannya. Namun, bukan semua berhasil meniru, dan ini menyebabkan meredupnya peran pemain spesialis seperti nomor sepuluh klasik dan target man murni. Namun, belakangan ini, ada tren bahwa banyak pelatih yang lebih memilih untuk mengakomodasi kekuatan unik yang dimiliki setiap pemain, daripada mengejar tiruan gaya permainan tertentu.

Italia di bawah Spalletti mungkin masih menunjukkan inspirasi dari permainan Guardiola, tetapi kehadiran Scamacca memberikan dimensi baru. Sementara itu, Kroasia dengan Budimir dan Belanda dengan Weghorst menunjukkan bahwa target man masih bisa memberikan kontribusi berarti meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama.

Secara keseluruhan, Euro 2024 menunjukkan bahwa para target man bertubuh besar masih memiliki tempat penting dalam sepak bola modern. Mereka tidak hanya menawarkan kehadiran fisik di kotak penalti lawan, tetapi juga keahlian strategis yang unik. Pertanyaannya sekarang, apakah mereka bisa membuat comeback sepenuhnya di panggung sepak bola global?

Jawabannya pasti bisa. Dengan kemampuan adaptasi dan keahlian khusus, seperti yang dimiliki Scamacca, mereka memiliki potensi besar untuk kembali menjadi pahlawan di lapangan hijau.

  • jalalive
  • okestream
  • jalalive com
  • jalalive 2
  • score808
  • yalla shoot
  • rbtv77
  • bolasiar